Jumat, 04 Maret 2011

Hati bima sakti

melewati andromeda yang ku tahu . saat kau putuskan untuk terbang lebih jauh . meninggalkan ceresmu yang meratap . dan melupakan jalur instan yang pernah sangat kau sukai di cincin saturnusku . 
adakah ku lihat awan kumulusmenangisi kepergianmu ? 
tampaknya tidak .
sejak jejak langkahmu hilang bersama titik gugus bintang terakhir yang tenggelam di timur samudra, kenangan tentang dirimu , tentang mimpi penjelajahan galaksi misteriusmu , dan seluruh rangkaian puisi yang kau ciptakan saat malam-malam kau berkunjung ke bulan , sudah lenyap ditelan lubang hitam di utara biduk . tempat dulunya bintang kesayanganku mempertahankan sisa-sisa kehidupannya .

bintangku telah mati . awan teduhku tak lagi memedulikan apakah bintang pusat tata surya kita masih bertahta atau tidak . Dia berduka dengan caranya, dan tidak sempat memerhatikanku . aku sendiri . benar benar sendiri .
apalagi yang bisa kulakukan selain makan es krim di pluto pada sing hari , dan memetik bunga musim panas di merkuri pada sore hari? tidak ada
aku hanya bersenang senang sepanjang vega masih mengamatiku yang memang sudah menjadi tugasnya . sebab lukaku adalah darah membanjiri neptunus . tak ada yang menginginkanku mengotori murni milik triton itu .  namun , saat tak ada lagi yang mengawasiku, semua tawa , bahagia dan ceria pun sirna tanpa bekas . aku membebaskan jiwaku . melepaskan pedihku . dan aku pun menangis, dibalik kawah yang tersembunyi di demos .
bima sakti , bentangkan sayapmu . beri aku dimensi ruang dan waktu berbeda . izinkan aku turut mengembara bersama halley . agar aku bisa tahu berapa juta tahun cahaya yang kubutuhkan untuk sampai ke tempatnya .

aku merindukannya . ketika melihat ruang kosong yang dulu ditempatinya . diantara mars dan yupiter . aku tak bisa mengelak dari rasa itu . tak mampu aku merelakan kepergiannya yang tiba tiba . seharusnya dia disana . semestinya dia masih bersamaku . menyaksikan venus menebar cinta di galaksimu .